NRA.MPL.10.576.0384.JGR Kambuna 2012

Friday 15 January 2016

Kisah Sepasang Suami-Istri 'Pejuang' Pulau Cangke

05:32

Share it Please

gambar pulau cangkeh dari atas udara menggunakan camera Go Pro
Indonesia begitu kaya dengan keindahan lautnya dan beserta deretan pulau-pulaunya, selain kekayaan ikan juga terumbu karangnya yang dapat memukau mata.

Salah satunya ialah pulau Cangke yang berlokasi di Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Pulau itu dijaga oleh dua insan penyandang tuna netra.

Hal ini bermula ketika pengabdian yang tulus tanpa pamrih hingga kisah cinta abadi dua anak manusia. Sejak 40 tahun silam, Pulau Cangke hanya onggokan daratan tak berpenghuni di tengah-tengah perairan lautan luas di kabupaten penghasil ikan bandeng itu (Pangkep). Pulau tak berpenghuni itu tandus. Tak ada satupun warga yang menghuni pulau seluas 10 kilometer persegi ini.

Hingga suatu ketika, sepasang suami istri bernama Daeng Abu dan Maida, datang dan mulai menghidupkan pulau. Kedatangan Abu dan Maida, bukan tanpa cerita tragis. Karena penyakit kusta yang diidapnya sejak kecil, Abu dan istrinya diasingkan oleh warga.

Bertahun-tahun mereka hidup berpindah. Daeng Abu yang juga buta akhirnya memilih meninggalkan daratan menggunakan perahu. Mereka akhirnya terdampar di Pulau Cangke yang berjarak 10 mil dari Kota Pangkep.

.
Daeng Abu bersama istrinya Daeng Midah
Melihat kondisi Pulau Cangke yang saat itu amat memprihatinkan, hati Abu terpanggil. Dia mulai menanaminya dengan pohon cemara laut dan berbagai tumbuhan lain.

Hasilnya, kini setelah 40 tahun, Pulau Cangke berubah menjadi satu pulau yang hijau. Bak hutan kecil di tengah laut.

Pulau ini menjadi salah satu ikon habitat penyu di Sulawesi Selatan. Bahkan berkat pengabdiannya terhadap Pulau Cangke, Abu pernah mendapatkan penghargaan dari Dompet Dhuafa, atas jasanya yang penuh dedikasi, mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk lingkungan.

Hewan dan manusia pun sekarang banyak yang memanfaatkan kerindangan pulau itu. Pulau itu kini menjadi tempat bertelur secara alamiah bagi penyu-penyu dan rumah bagi ribuan spesies burung. Meskipun tak mampu melihat, setiap hari Abu mengawasi semua tanaman di Pulau Cangke dan suka mengingatkan para nelayan yang singgah untuk menjaga kebersihan pulau.

Tak ada warga lain di sana, kecuali rimbunan semak belukar dan nyiur serta nyanyian ombak yang senantiasa mewarnai kehidupan sang penghuninya.


Tak hanya itu, kini pulau tersebut semakin sepi saat ditinggalkan ratusan ekor penyu yang kembali ke habitatnya karena musim bertelur telah usai, hanya dua bulan dalam setahun yakni pada pertengahan tahun.

Pulau yang merupakan kawasan konservasi penyu tersebut dijaga oleh sepasang suami istri tua yang hidup menyendiri di sana, namanya Daeng Abu dan Daeng Maida.

Foto penyelamatan dan pelestarian penyu / Sumber: https://www.instagram.com/mapala_umi/
Untuk menuju ke pulau ini, anda harus menyebrang menggunakan perahu motor dari dermaga Maccini Baji yang ada di Kabupaten Pangkep. Pulau Cangke merupakan pulau yang paling indah dari puluhan pulau yang ada di Kabupaten Pangkep.

Pada perayaan tahun baru di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, Polres Pangkajene dan Kepulauan Pangkep merayakan malam pergantian tahun 2015 di bawah dasar lautnya, tepatnya di wilayah perairan Pulau Cangke.

Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep) AKBP Moh Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan selain untuk merayakan pergantian tahun 2015 ke 2016, juga sebagai upaya pencegahan kejahatan para pelaku bius dan bom ikan.

"Para kriminal itu biasa beraksi di malam hari karena dianggap lebih aman dan tidak terdeteksi petugas. Pulau cengke adalah pilihan terakhir untuk melaksanakan perayaan Underwater New Years 2016," ucap Hidayat.

Semangat kepedulian sepasang suami istri pelestari lingkungan di Pulau Cangke, Kab. Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan menjadi inspirasi bagi khalayak luas. Aksi keduanya setidaknya menjadi contoh di kabupaten dengan 80 persen wilayahnya berupa kepulauan tersebut.

Kondisi fisik yang sudah tua dan mengalami kebutaan tak menghentikan langkah Daeng Abu bersama sang istri tercinta untuk menjadikan pulaunya sebagai destinasi wisata dan surga bagi para pecinta diving yang dapat menjelajahi dasar lautnya itu.

Untuk mengapresiasinya, Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep), AKBP Moh. Hidayat, sampai menciptakan sebuah lagu khusus buat pasangan tersebut Daeng Abu dan istrinya Daeng Maida. Lagu itu berjudul Daeng Abu Berlabuh.

‎"Lagu itu menceritakan tentang kehidupan daeng Abu dan nenek Maida di pulau Cangke, Kab. Pangkajene Kepulauan,"kata Hidayat.

Berawal dari pulau yang tak berpenghuni akhirnya dengan keberadaan keduanya yang mengasingkan diri di pulau tersebut karena minder dari penyakit kusta yang diidapnya, maka dengan sendirinya berkat pasangan perjuangan ini, lama-kelamaan pulau itu menjadi destinasi wisata yang sangat cantik.

Hidayat pun mengutus sejumlah polisi dari Polres Pangkep yakni Ipda Farha, Bripda Widya, Bripda Syarif Al Qadri, Bripka Adianto Kurniawan, dan Aiptu Solotang. Mereka menghibur daeng Abu dan istrinya, sekaligus membuat video klip, beberapa bulan yang lalu.

"Kami datang untuk menghibur mereka yang hanya ditemani dermaga sepi di pulau tersebut. Yang menyentuh hati saya di mana daeng Abu adalah seorang kakek buta namun sang istri nenek Maida selalu setia menemani di saat suka dan duka," ujar Ipda Farha.

Berikut lirik lagu ciptaan Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulsel AKBP Moh. Hidayat untuk Daeng Abu dan istrinya Daeng Maida.

"Daeng Abu Berlabuh"

Kutahu kau dari temanku
Tergerak hatii tuk menemui
Buta matamu kusta tubuhmu
Tak Pudarkan semangatmu

Dengan tongkatmu dampingi Maida setiamu
Sarung dan topi ciri khasmu
Sejauh pandangan keliling pulaumu
Benteng pasir putih jaga lautmu

Siapa peduli apa yang kau lakukan
Terbayang kau pergi punahlah habitatku
Anak penyuku temani dermaga sepimu
Membelai ombak yang selalu berderu

Reff:
Kudendangkan hanya untukmu
Pujian dan pujian karena hormatku
derai air mata mengalirlah sudah
Tangis dan tawa wujud haruku
Di Pulau Cangke-mu daeng Abu berlabuh

Kalian bangkitkan aku memanggilku selalu
Gelombang cinta membuatmu bertahan
Bukakan mataku tuk sadarkan aku
Abadilah cinta sejatimu

Melepas tukik anak penyu di Pulau Cangkeh oleh Kapolda Sulselbar Irjen Pudji Hartanto dan Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar
Saat ini Pulau Cangke menjadi salah satu wilayah tempat penyu bertelur dan menjadi lokasi pengembangbiakan serta pelestarian penyu.

"‎Saya hanya dapat memberi imbauan kepada semua orang bahwa mari belajar dari apa yang telah dilakukan dua orang tua Daeng Abu dan Daeng Maida yang adalah orang yang cacat namun tahu tentang kelestarian lingkungan, masa kita yang normal dan sehat tidak bisa menjaganya," kata Hidayat.

Sebelumnya, Kapolda Sulselbar Irjen Pudji Hartanto dan Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar juga pernah mengunjungi pulau ini sekaligus menjenguk 2 pejuang pelestari lingkungan itu, kunjungan mereka dalam rangka kegiatan bakti sosial.

"‎Dalam kegiatan itu Kapolda memberikan pengarahan yang mengapresiasi Polres Pangkajene dan Kepulauan bersama dengan Daeng Abu dan Ibu Maida dalam melestarikan penyu di Pulau Cangke," jelas Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar, Kombes Frans Barung Mangera.

Menuju ke Pulau Cangke, kata Frans, Kapolda beserta rombongan berangkat dari Pelabuhan Maccini Baji, di Kabupaten Pangkep kemudian menggunakan dua buah speed boat dan dua buah perahu motor yang terbuat dari kayu ke pulau itu dengan waktu tempuh sejam-an lebih.

Setibanya di Pulau Cangke Kapolda Sulselbar memberikan bingkisan berupa sembako kepada Daeng Abu dan Ibu Maida, dilanjutkan dengan peninjauan penangkaran tukik. Mereka juga melepas 14 ekor tukik ke laut bebas kembali ke habitatnya.

.

Jika anda berada di Pulau Cangke, panas terik yang membakar terbayarkan sudah dengan pesona suasana pulaunya yang eksotis yang begitu menawan. Airnya membiru begitu jernih hingga cahaya matahari menembus terumbu karang yang ada didasar lautnya.

Bagi pencinta diving sangat cocok untuk mengunjungi pulau ini diakhir pekan anda untuk menjelajahi keindahan dasar lautnya, sekaligus mengenal lebih dekat pejuang pelestari lingkungan sepasangan suami istri itu di Pulau Cangke.

Sebagian Artikel :

http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/07/02/122840-perjuangan-tak-kenal-lelah-tunanetra-penjaga-pulau-cangke

http://regional.liputan6.com/read/2348756/sepasang-kekasih-menjaga-pulau-terluar-hingga-menua-bersama